Jumat, 06 April 2012

Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar


B. KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER
Merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa yang diamanatkan oleh presiden RI. Kebijakan nasional pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Dalam hal ini ada dua fase yaitu  :
Pada fase awal
Pendidikan karakter difokuskan pada pembentukan, pembinaan, dan pengembangan nilai jujur, cerdas, tangguh, dan peduli
Pada fase ke dua
Dapat dikembangkan berbagai nilai antara lain bertanggung jawab, kreatif, disiplin, suka menolong.
Pendidikan karakter meliputi dan berlangsung pada :
Ø  Pendidikan formal
Ø  Pendidikan nonformal
Ø  Pendidikan informal

PEDOMAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
BAB 1
Pentingnya Pendidikan Karakter
  1. Hakikat pendidikan karakter
Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat pancasila dan pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini. Dalam hal ini pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional dan semangat itu ditegaskan dalam RPJPN.


B.     Tujuan, Fungsi dan Media Pendidikan Karakter
Tujuan : membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong dan semuanya dijiwai oleh iman serta taqwa kepada TYME.
Fungsi  : mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikir baik dan berprilaku baik.
Media pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, pemerintah dan media masa.
C.    Nilai – nilai Pembentukan Karakter
Terdapat 18 nilai – nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional sebagai berikut :
1.      Religious
2.      Jujur
3.      Toleransi
4.      Disiplin
5.      Kerja keras
6.      Kreatif
7.      Mandiri
8.      Demokratis
9.      Rasa ingin tahu
10.  Semangat kebangsaan
11.  Cinta tanah air
12.  Menghargai prestasi
13.  Komunikatif
14.  Cinta damai
15.  Gemar membaca
16.  Peduli lingkungan
17.  Peduli sosial
18.  Tanggung jawab


RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KARAKTER
Olah pikir
Olah raga
Olah hati
Olah rasa
BAB 2
STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER
A. Strategi ditingkat Kementrian    Pendidikan Nasional
Pendekatan yang digunakan adalah :
  1. Stream Top Down
  2. Stream Bottom Up
  3. Stream Revitalisasi Program

B.Strategi ditingkat Daerah
Penyusunan perangkat kebijakan ditingkat kabupaten atau kota
Penyiapan dan penyebaran bahan pendidikan karakter yang diprioritaskan
ada 2 yaitu ?
1. Memberikan dukungan kepada tim pengembang kurikulum tingkat kabupaten atau kota melalui dinas pendidikan.
2. Dukungan sarana, prasarana, dan pembiayaan

C.  Strategi ditingkat Satuan Pendidikan
  1. Kegiatan pembelajaran
  2. Pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar
  3. Kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan ekstrakulikuler
  4. Kegiatan keseharian dirumah dan dimasyarakat
D. Pendekatan alokasi waktu pembelajaran
  1. Sebelum pembelajaran dimulai siswa diminta membaca surat – surat pendek dari kitab suci, melakukan refleksi / masa hening
2.      Dihari – hari tertentu sebelum pembelajaran dimulai dilakikan kegiatan muhadarah selama 35 menit
3.      Pelaksanaan ibadah bersama-sama disiang hari selama antara 30-60 menit

E.     Penilaian Keberhasilan
1. Menetapkan indikator dari nilai-nilai yang  ditetapkan atau disepakati
2. menyusun berbagai instrumen penilaian
3. melakukan analisis dan evaluasi

PROSEDUR  ATAU LANGKAH – LANGKAH PENGEMBANGAN KURIKULUM
A.    Sosialisasi
B.     Magang disekolah best practice
C.     Pengembangan kurikulum yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter
D.    Menyusun rencana aksi sekolah
E.     Workshop penyusunan dokumen satu dan dokumen dua

PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER
1.      Mengintergrasikan kesetiap mata pelajaran , bertujuan untuk  memperkenalkan nilai-nilai pendidikan karakter disetiap MP sehingga manyadari akan pentingnya nilai-nilai tersebut.
2.      Mengintergrasikan kedalam MP muatan lokal bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang ada.
3.      Melalui kegiatan pengembangan diri  dapat dilakukan dengan cara kegiatan ekstrakulikuler, pembiasaan dan nasionalisme
4.       Pengkondisian dalam hal ini diperlukan saran yan memadai
5.      Penilaian keberhasilan dapat dilihat dari berbagai hal yang sekolah peroleh
Lanjutkan baca... >>

MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE


Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.
Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar kita akan menghemat energy kita dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan. Dalam perkembangakan selanjutnya sebagai guru dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus menjalankan tugas yang harus diberikan.
Gambar-gambar yang sudah ada diminta oleh siswa untuk diurutan, dibuat, atau dimodifikasi.

5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau tuntutan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga proses diskusi dalam PBM semakin menarik.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai indicator yang telah ditetapkan.
7. Kesimpulan/rangkuman
Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pelajaran

Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Picture and Picture:
Kelebihan:
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,
4. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
5. Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas

Kekurangan:
1. Memakan banyak waktu
2. Banyak siswa yang pasif.
3. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
4. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain
5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memada

KESIMPULAN
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran.
Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Langkah-langkah dalam Model Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.
4. Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar-gambar secara logis
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
7. Kesimpulan/rangkuman

Lanjutkan baca... >>

Minggu, 11 Maret 2012

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PKn Kelas V

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

Satuan Pendidikan      : SDN Bener Salah 2
Hari / Tanggal             : Selasa, 13 Maret 2012
Kelas / Semester          : V / II
Bab / Materi                : IV / Keputusan Bersama
Mata Pelajaran            : PKn
Alokasi waktu             : 1 x 35 menit

I.          STANDAR KOMPETENSI
4. Menghargai keputusan bersama
II.        KOMPETENSI DASAR
4.2 Memahami keputusan bersama
III.       INDIKATOR
·         Dapat mengharagai keputusan bersama dengan cara musyawarah.
·         Menjelaskan definisi dan bentuk-bentuk keputusan bersama.
IV.       TUJUAN PEMBELAJARAN
·         Melalui kegiatan diskusi dengan bimbingan guru siswa dapat menghargai keputusan bersama yaitu dengan cara musyawarah.
·         Melalui penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan definisi bentuk-bentuk keputusan bersama.
    V.            MATERI PEMBELAJARAN
·         Keputusan bersama
 VI.            METODE PEMBELAJARAN
·         Ceramah
·         Diskusi kelompok
·         Pemberian tugas

VII.     KEGIATAN PEMBELAJARAN
A.    Kegiatan Awal (5 menit )
1.      Salam
2.      Doa pembuka
3.      Pengkondisian kelas
4.      Absensi
5.      Menyiapkan media pembelajaran
B.     Kegiatan Inti (25 menit)
1.      Eksplorasi
-       Menyampaikan tujuan pembelajaran
-       Memberikan pengantar tentang materi yang akan dibahas
2.      Elaborasi
-       Guru membagi siswa dalam kelompok, lalu siswa berdiskusi untuk menyelesaikan masalah yang sudah diberikan oleh guru. Dan dipresentasikan di depan kelas
-       Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang definisi dan bentuk-bentuk keputusan bersama.
-       Siswa mengerjakan tugas.
3.      Konfirmasi
-          Siswa yang kurang berhasil dimotovasi oleh guru.
-          Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa
C.    Penutup ( 5 menit )
1.      Siswa dan guru membuat kesimpulan.
2.      Berdoa untuk mengakhiri pelajaran
3.      Salam
D.    Karakter yang diharapkan
1.      Jujur
2.      Disiplin
3.      Rasa ingin tahu
4.      Menghargai prestasi
5.      Kreatif
6.      Bertanggung jawab
VIII.    MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
A.    Sumber Belajar
BSE PKn SD Kelas V
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
IX.       PENILAIAN / EVALUASI
Indikator pencapaian kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
- Mengharagai keputusan bersama dengan cara musyawarah.



pengamatan
diskusi kelompok

Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok mendiskusikan soal di bawah ini!
1. Buatlah keputusan tentang tata tertib kelas!
2. Buatlah keputusan tentang tata tertib di
perpustakaan!

- Pemahaman konsep materi hidup rukun
tertulis
isian
3. hidup rukun membuat suasana menjadi . . .
4. di sekolah anak harus hormat kepada . . .

                                                                                  

                                                                                                            Salatiga, 13 Maret 2012
Kepala SDN Bener Salah 2                                                                            Guru KelasV



Wahyu Setyarini, S.Pd                                                                        Hanna Aprilisa, S.Pd



 KISI-KISI SOAL TES PEMAHAMAN MATEMATIS

Satuan Pendidikan    : SD                            
Kelas/Semester           :
Mata Pelajaran          : PKn                         
Materi Pokok             :Hidup rukun
Standar Kompetensi : 4. Menghargai keputusan bersama

Kompetensi Dasar
Indikator soal
Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal

4.2 Memahami keputusan bersama
-1. Buatlah keputusan tentang tata tertib kelas!
2. Buatlah keputusan tentang tata tertib di
perpustakaan!
3. Buatlah keputusan tentang rencana kunjungan
belajar!
4. Buatlah keputusan tentang kegiatan pramuka!


1. Keputusan adalah ....
2. Beda keputusan pribadi dengan keputusan bersama adalah ....
3. Dua contoh keputusan pribadi adalah ....
4. Dua contoh keputusan bersama adalah ....
5. Tiga hal yang harus ada di dalam musyawarah adalah ....







Disusi kelompok












Isian


Isian



Isian




Isian



Isian







C2
















C1


C2



C1




C1



C2




















1




2



3



4



5


Lembar Kerja Siswa
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, dan masing-masing kelompok mendiskusikan soal di bawah ini!
1. Buatlah keputusan tentang tata tertib kelas!
2. Buatlah keputusan tentang tata tertib di
perpustakaan!
3. Buatlah keputusan tentang rencana kunjungan
belajar!
4. Buatlah keputusan tentang kegiatan pramuka!

Tes Tertulis
1. Keputusan adalah ....
2. Beda keputusan pribadi dengan keputusan bersama adalah ....
3. Dua contoh keputusan pribadi adalah ....
4. Dua contoh keputusan bersama adalah ....
5. Tiga hal yang harus ada di dalam musyawarah adalah ....


JAWABAN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

Mata Pelajaran            : PKn
Materi Pokok              : Keputusan bersama
Waktu                         : 10 menit

Diskusi kelompok      :
Jawaban diskusi kelompok akan dipresentasikan di depan menurut masinng-masing pendapat siswa dalam kelompok.
Penilaiannya melalui pengamatan saat siswa mengerjakan tugas secara kelompok.
Tes Tertulis    :
1. keputusan yang melibatkan semua orang yang berkepentingan.
2.  keputusan pribadi adalah keputusan yang menyangkut diri sendiri.
     Keputusan bersama adalah keputusan yang menyangkut orang banyak
3. – memilih sekolah
    - memilih presiden
4. – pembagian jadwal piket
    - pemilihan ketua kelas
5. – kebersamaan
    - persamaan hak
    - kebebasan mengemukakan pendapat
Nilai benar x 20

MATERI AJAR

Keputusan bersama.
Dapat mengharagai keputusan bersama.
Nilai yang harus dilakuan saat melakukan musyawarah         :
·         Kebersamaan
·         Persamaan hak
·         Kebebasan mengemukakan pendapat
·         Penghargaan terhadap pendapat orang lain
·         Pelaksanaa hasil keputusan secara bertanggung jawab

Bentuk-bentuk keputusan bersama     :
1.      Musyawarah untuk keputusan bersama
Musyawarah untuk mufakat adalah bentuk pengambilan keputusan
bersama yang mengedepankan kebersamaan.
2.      Voting ( pemungutan suara )
Sebelum voting dilaksanakan, perlu diperhatikan beberapa
hal berikut.
1. Voting ditempuh setelah cara musyawarah untuk mufakat sudah dilaksanakan
2. Voting dilakukan karena ketidakmungkinan menempuh musyawarah
untuk mufakat lagi. Ketidakmungkinan ini disebabkan munculnya beragam
pendapat yang bertentangan. Pertentangan inilah yang mencegah pencapaian kata mufakat.
3. Voting dilakukan karena sempitnya waktu, sementara keputusan harus
segera diambil.
4. Voting dilakukan setelah semua peserta musyawarah mempelajari setiap pendapat yang ada.
5. Voting dilakukan jika peserta musyawarah hadir mencapai kuorum.
6. Voting dianggap sah sebagai keputusan jika separuh lebih peserta yang
hadir menyetujuinya.
Lanjutkan baca... >>